Tukak vena ( Venous Ulceration)
Pendahuluan
Ulserasi kronik tungkai bawah paling sering disebabkan oleh
kelainan vena. Kelainan ini memerlukan biaya yang besar dan sering berulang
sehingga mengganggu kualitas hidup penderita. Di Eropa kelainan ini menghabiskan
biaya ratusan juta USD sampai 2,5 Milyar USD di Amerika serikat. Prevalensi
kelainan ini diperkirakan sebanyak 1% pada populasi, tetapi meningkat sampai 3,5%
pada orang tua.
Venous leg ulcer |
Venous leg ulcer |
Venous leg ulcer |
Post trombosis syndrome |
Patofisiologi
Tukak ini diakibatkan oleh suatu proses yang dikenal sebagai
hipertensi vena. Hipertensi vena terjadi akibat stasis vena. Stasis vena timbul
akibat kelainan katup vena dan kelemahan pompa otot tungkai bawah. Kombinasi
dari gangguan katup dan kelemahan otot mengakibatkan terjadinya hipertensi yang
mengakibatkan terjadinya gangguan mikrosirkulasi dan inflamasi ditungkai. Pada
awalnya proses ini mungkin tidak menimbulkan gejala dan keluhan. Jikapun ada
keluhan dan gejala mungkin hanya ringan seperti pegal pegal dan sering
diabaikan oleh penderita. Jika proses berlanjut akan terjadi pelebaran vena
yang kita kenal sebagai varises vena tungkai. Proses lanjut dari penyakit akan
mengakibatkan kulit mengalami inflamasi ( Venous
eczema), hiperpigmentasi akibat penumpukan hemosiderin dikulit, penebalan
kulit ( lipodermatosclerosis) dan
akhirnya mengakibatkan keretakan kulit yang mengakibatkan terjadinya tukak.
Penyebab dari ulserasi di tungkai ini tidak diketahui pasti,
tetapi diduga akibat tekanan yang tinggi di vena mengakibatkan terjadinya
pendorongan sel darah putih dan merah keluar dari perivaskular dan
mengakibatkan kerusakan dan peradangan jaringan perivaskular.
Pemeriksaan
Anamnesa
Dari anamnesa kita bertujuan untuk mencari riwayat penderita
mengalami gangguan vena. Riwayat yang penting adalah keluhan pegal pada kaki
terutama saat berdiri lama, riwayat bengkak pada tungkai terutama saat berdiri
lama atau duduk, riwayat menderita varises pada satu atau kedua tungkai.
Riwayat trauma pada anggota gerak, riwayat immobilisasi. Riwayat keluarga
menderita varises.
Pada wanita hamil penting untuk menanyakan kehamilan
berulang.
Dari pemeriksaan laboratorium dilakukan pemeriksaan semua
faktor yang mengarah ke trombofilia seperti protein C, protein S, dan anti
trombin III defisiensi.
Pemeriksaan Fisik
Sebagian luka vena berada dipergelangan kaki sekitar
maleolus medialis. Luka bisa bulat atau berbentuk tidak jelas. Dasar luka
sebagian besar jaringan granulasi dengan ditutupi selapis tipis jaringan
fibrin.
Luka biasanya dikelilingi kulit yang sudah tidak normal.
Akibat hipertensi vena akan terjadi ekstra pasase sel darah merah dan sel darah
putih ke jaringan perivaskular. Sel darah merah akan melepaskan hemosiderin
yang akan mengakibatkan perubahan warna kulit menjadi lebih gelap atau
hiperpigmentasi. Sel darah putih yang terlepas akan mengakibatkan terjadinya
proses inflamasi di kulit sehingga kulit akan berubah menjadi lebih tebal,
indurasi, kulit juga menjadi lebih atrofi dan kehilangan kelenjar keringat .
Kondisi ini dikenal sebagai lipodermatosklerosis, jika kondisi ini berlanjut
lebih berat akan terjadi kondisi yang disebut atrophie blance yaitu suatu kondisi area kulit fibrosis pucat
dengan vaskularisasi terbatas. Dalam
kondisi yang berat dapat muncul suatu keadaan yang ditandai dengan penebalan
kulit seperti kayu yang melingkar yang dinamai “ inverted champagne bottle”.
Berbeda dengan tukak lain, pada penderita tukak vena jarang
terdapat jaringan nekrosis sekitar luka, yang biasanya ada adalah keropeng
tebal yang menutupi luka.
Klasifikasi Tukak
Untuk klasifikasi kelainan vena dipakai CEAP klasifikasi klinis
|
Tabel CEAP
Klasifikasi Klinis
|
Co
|
Tidak ada tanda tanda kelainan vena
|
C1
|
Teleangiektasis atau vena retikularis
|
C2
|
Varises vena tungkai
|
C3
|
Terdapat edema tungkai
|
C4a
|
Eksim atau pigmentasi kulit
|
C4b
|
Lipodermatosklerosis atau atrophie
blanche
|
C5
|
Terdapat tanda luka yang sudah sembuh
|
C6
|
Luka vena aktif
|
Penatalaksanaan
stocking compression |
Yang paling penting adalah membantu penderita memahami
tentang penyakitnya. Pemahaman tentang waktu penyembuhan yang lama, kekambuhan
yang sering dan tindakan yang harus dilakukan penderita seperti mencegah kaki
tergantung lama seperti pada saat duduk atau berdiri, elevasi tungkai dan
latihan yang harus dilakukan penderita
Pengobatan utama pada tukak vena adalah kompressi eksterna
pada tungkai yang terkena. Panjang stoking kompressi disesuaikan dengan lokasi
kebocoran vena. Jika kebocoran terjadi pada safenofemoral maka dipakai stocking
setinggi paha. Jika kebocoran katup vena terjadi pada hubungan safenopoplitea
maka dipakai stocking setinggi lutut. Stocking yang terbaik adalah stocking dua
lapisan dengan tekanan pada lapisan dalam adalah sebesar 10-15 mmHg dibuka
hanya pada saat mandi dan lapisan luar dengan tekanan sebesar 30-40 mmHg
dipakai sepanjang hari dan dibuka hanya saat tidur.
Pengobatan dengan kompresi eksterna yang lain adalah dengan
menggunakan verband elastic 4 lapisan. Tetapi pengobatan kompressi yang terbaik
adalah dengan menggunakan stocking.
Penatalaksanaan berikutnya adalah penanganan nyeri karena
berhubungan dengan kualitas hidup penderita.
Untuk lukanya sendiri diperlukan penatalaksanaan seperti
debridemen, menjaga kelembaban kulit supaya proses reepitelisasi optimal.
Daftar Pustaka
1. Kunimoto
B, et al. Best practices for the prevention and treatment of venous leg ulcers.
Ostomy/Wound Management. 2001;4(2):34-50.
2. Nicolaides
AN, et al.Investigation of chronic venous insufficiency: A consensus statement.
Circulation.2000;102(20): E126-163.
3. Sibbald
RG, Orsted HL, Schultz GS, Coults P, Keast D. Preparing the wound bed.
Ostomy/Wound Management.2003;49(11):24-51.
4. Baker
DM, et al. How succesful is varicose vein surgery. A patient outcome study
following varicose vein surgery using the SF 36 Health assessment
Questionaire.Eur J Endovascular Surg. 1995; 9(3):299-304.
Keyword: Ulcer, Vein Ulcer, Tukak Vena, Luka Vena.
No comments:
Post a Comment