Ulkus Diabetes
Pendahuluan
Ulkus diabetes merupakan masalah besar baik dinegara maju
apalagi di negara berkembang. Diseluruh dunia pada tahun 2011 diperkirakan
sebanyak 350 juta penduduk menderita diabetes mellitus dan sebanyak 55 juta org
di Eropa diperkirakan juga mendrita diabetes mellitus.Ulkus Diabetes adalah
merupakan komplikasi yang terbanyak yang mengakibatkan penderita dirawat,
menjalani debridement dan juga diamputasi.
Penyebab amputasi terbanyak pada penderita diabetes adalah
ganngguan neuroiskemik yang diperberat oleh infeksi. Dalam 1 tahun sebanyak 5 –
8% penderita Diabetes akan menjalani Amputasi Mayor. Diabetes meningkatkan
resiko amputasi sebanyak 8 kali lipat pada penderita diatas usia 45 tahun.
Sebanyak 12 kali lipat pada penderita diatas 65 tahun dan 23 kali lipat pada
penderita antara 65 sampai 74 tahun.
Contoh Luka Diabet |
Penyebab
Penyebab timbulnya ulkus pada penderita adalah
·
Neuropati
·
Iskemia
·
Trauma
Neuropati
Neuropati perifer mengakibatkan penderita rentan mengalami
trauma pada kaki, ini akibat sensasi yang berkurang bahkan sampai menghilang
pada kaki.
Neuropati motorik mengakibatkan perubahan bentuk pada kaki.
Ini juga mengakibatkan titik tumpu kaki bisa berubah akibat terjadinya
pemendekan pada otot dan tendon. Perubahan titik tumpu akan mengakibatkan
tekanan yang abnormal pada tiitik penonjolan tertentu pada tulang, seperti
penekanan pada kepala metatarsal kaki dan menimbulkan kallus.
Neuropati otonom mengakibatkan kulit kaki penderita menjadi
kering , akibatnya kulit kaki penderita
menjadi pecah pecah dan mudah
terinfeksi.
Iskemia
Penderita diabetes dua kali lebih gampang terkena gangguan
pembuluh darah perifer dibandingkan dengan bukan penderita. Gangguan pembuluh
darah bisa berbentuk gangguan pada
makrosirkulasi dan bisa juga mikrosirkulasi.
Gangguan makrosirkulasi dikenal sebagai Periferal Arterial
Disease dan mengakibatkan luka penderita susah sembuh dan beresiko mengalami
amputasi
Pemeriksaan gangguan makrosirkulasi ini bisa ditemui dengan
pemeriksaan fisik pembuluh darah pada kedua tungkai penderita. Jika ditemui
kecurigaan adanya gangguan pemeriksaan dilanjutkan dengan pemeriksaaan
menggunakan ultra sonografi Doppler. Dari pemeriksaan Ultrasonografi bisa
diperiksa gangguan anatomi maupun gangguan aliran pada penderita.
Jika ditemui gangguan pada pemeriksaan doppler, pemeriksaan
selanjutnya adalah dengan menggunakan angiografi. Dengan pemeriksaan angiografi
dapat dilakukan rekonstruksi pembuluh darah sehingga dapat dialkukan
perencanaan pengobatan pembuluh darah pada penderita ulkus diabet.
Pemeriksaan Penderita
Ulkus Diabet
Pemeriksaan bersifat menyeluruh berbeda dengan penderita
luka pada bukan diabetes.
·
Pemeriksaan ulkus
·
Pemeriksaan sistem pembuluh darah
·
Pemeriksaan tanda tanda infeksi
·
Pemeriksaan deformitas atau kelainan bentuk pada
kaki
·
Pemeriksaan kelainan lain pada penderita
diabetes seperti pemeriksaan mata, kelainan jantung, kelainan ginjal dan lain
lain.
Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan adalah penutupan luka dan mencegah
amputasi. Komponen komponen penting dari penatalaksanaan ini adalah:
·
Pengobatan penyakit dasar. Dalam hal ini adalah
penanganan penyakit diabetes penderita. Untuk itu diperlukan kerjasama dengan
spesialis penyakit dalam lebih spesifiknya adalah spesialis penyakit dalam
endokrinologis. Tujuan pengobatan ini adalah kontrol penyakit gula penderita.
·
Revaskularisasi jika pada penderita ditemui
gangguan pembuluh darah. Revaskularisasi yang terbanyak dilakukan saat ini
adalah dengan tindakan minimal invasif dengan angioplasti. Jika gangguan
pembuluh darah pada penderita berat, dapat dilakukan operasi bypass. Saat ini
dengan berkembangnya teknologi, sudah sangat jarang dilakukan tindakan bypass,
lebih banyak dilakukan tindakan angioplasti baik dengan balloon maupun stent
·
Perawatan luka. Perawatan luka bisa dalam bentuk
o
Debridemen
o
Kontrol infeksi
o
Jaga kelembaban luka
o
Membantu proses epitelisasi
Amputasi
Amputasi akan mengakibatkan kecacatan pada penderita.
Tindakan ini tidak boleh dilakukan sebelum dapat pertimbangan kondisi pembuluh
darahnya dari seorang spesialis bedah vaskular. Pertimbangan amputasi yang lain
adalah adanya infeksi yang mengakibatkan sepsis pada penderita. Pada kondisi
ini tindakan amputasi adalah dengan tujuan menyelamatkan jiwa penderita dengan
mengorbankan kaki penderita.
Indikasi amputasi adalah sebagai berikut:
·
Gangren atau kematian sebagian jaringan di kaki,
pada kondisi ini tujuan amputasi adalah membuang bagian kaki yang sudah mati.
·
Infeksi yang mengakibatkan sepsis dikaki
·
Gangguan pembuluh darah berat di kaki yang tak
dapat dikoreksi.
Pada penderita yang sudah menjalani ampuatasi, biasanya akan
menjalani amputasi berikutnya. Makanya sangat penting pemeriksaan berkala dan
terus menerus pada penderita ulkus diabet bukan hanya pemeriksaan dokter
spesialis penyakit dalam, tetapi juga pemeriksaan oleh dokter spesialis bedah
vaskular.
Perawatan
terintegrasi
Penanganan penderita diabetes yang sudah mengalami ulkus
dikaki memerlukan penanganan yang terintegrasi dan multidisiplin ilmu
kedokteran. Penanganan bukan hanya oleh spesialis penyakit dalam dan spesialis
bedah vaskular tetapi juga oleh ahli gizi untuk pengaturan diet penderita.
Penanganan oleh spesialis rehabilitasi medik dan spesialis ortopedi untuk
penanganan kelainan bentuk pada kaki dan pembuatan protese serta modifikasi
sepatu pada penderita.
Berikut contoh kasus ulkus diabet dan penaganannya
Kondisi awal |
Post Debridemen |
sesudah cangkok kulit |
No comments:
Post a Comment