Prosedur: Cimino/AV
Shunt/AV Fistula
Definisi
Adalah suatu prosedur pembedahan dengan membentuk suatu
pintasan antara arteri dan vena didaerah tertentu yang berguna untuk akses
hemodialisa
Gambar Cimino |
Penjelasan
Pada penderita gagal ginjal Stage 5 yang memerlukan cuci
darah/ hemodialisa terus menerus dibutuhkan akses yang berguna untuk jangka
lama. Penusukan langsung pada pembuluh darah dilipat paha beresiko baik berupa
perdarahan maupun terbentuknya pseudo aneurisma yang beresiko sewaktu waktu
pecah
Pada pembuluh darah yang dilakukan shunt , maka vena nya
akan melebar bisa 3 sampai 4 kali lipat dan volume darah yang mengalirinya
semakin besar. KDOQI guideline mebuat pedoman untuk menyatakan suatu cimino
dapat digunakan yaitu rule of six
·
Waktu untuk maturasi adalah sekitar 6 minggu
·
Aliran darah di draining vein mencapai 600
ml/menit
·
Ukurannya lebih dari 6 mm
·
Jarak dari permukaan kulit kurang dari 6 mm
Cimino adalah suatu terminologi yang digunakan untuk
menyebut AV fistula yang dibuat di pergelangan tangan yaitu fistula antara
Arteri radialis dan vena Sefalika. Cimino merujuk kepada nama orang yang
pertama kali memperkenalkannya. Jika dibuat ditempat lain selain pergelangan
tangan maka terminologi yang lazim
adalah AV fistula.
Menurut KDOQI guideline, akses untuk hemodialisa bagi
penderita gagal ginjal mulai disiapkan pada saat penderita berada pada stage IV
sehingga jika penderita jatuh pada stage 5 maka akses hemodialisa Cimino
penderita sudah siap untuk digunakan.
Di Indonesia kondisi yang terjadi berbeda. Penderita
biasanya datang berobat sudah dalam keadaan stage 5 sehingga penderita
memerlukan hemodialisa segera. Pada saat
datang penderita langsung dirawat
dan mendapat infus serta penusukan pembuluh darah vena berulang kali
untuk mengambil sampel darah. Pada saat
dikonsulkan kepada spesialis bedah vaskular
kualitas vena penderita yang mau dibuatkan aksesnya sangat jelek
sehingga penderita sering kali mengalami kegagalan sesudah dibuat cimino/AV
fistula. Selain hal itu problem di Indonesia adalah jarang penderita saat jatuh
ke stage 5 sudah mempunyai akses hemodialisa sehingga pada penderita di pasang
kateter vena sentral yang berguna sebagai akses temporer untuk hemodialisa.
Syarat Syarat
Untuk memperoleh pembuluh darah yang baik dan untuk
meningkatkan keberhasilan dilakukan pemeriksaan dengan ultrasonografi sebelum
dilakukan tindakan. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan oleh operator yang akan
membuat cimino, tujuannya supaya operator tahu dimana cimino akan dibuat.
Contoh Mapping pre op |
Pembuluh Darah Vena
·
Ukuran vena yang dibuat minimal 2 mm
·
Vena sebaiknya lurus
·
Kondisi vena dalam keadaan baik, tidak ada
trombus dan stenosis
Pembuluh Darah arteri
·
Ukuran minimal arteri 2 mm
·
Flow pada arteri baik
·
Jika dilakukan pada pergelangan tangan harus
dipastikan bahwa arteri ulnaris penderita bagus
Tempat Tempat
pembuatan Cimino/AV Fistula
Cimino
Cimino dibuat didaerah pergelangan tangan dengan
menghubungkan arteri radialis dengan vena sefalika
AV Fistula
AV Fistula dibuat didaerah selain pergelangan tangan ,
biasanya didaerah siku yaitu antara Arteri Brachialis dan Vena Sefalika.
Kondisi Kondisi
Khusus
Pada penderita yang pembuluh darah vena nya sudah tidak baik
sehingga tidak bisa dipergunakan untuk draining vein maka pembuluh darah vena
diganti dengan graft yaitu pembuluh darah buatan. Pada kondisi ini biasanya
pembuluh darah buatan tidak perlu menunggu matang sampai 6 minggu dan jika
dilakukan kanulasi ke hemodialiser biasanya volume flow nya sangat bagus.
Tetapi jangka lama graft ini tidak bagus karena umurnya biasanya pendek akibat
terjadinya proses pembentukan trombus intra lumen. KDOQI Guide line tidak
menganjurkan penggunaan pembuluh darah buatan jika masih ada pembuluh darah
asli penderita.
Pada kondisi tertentu dimana vena sefalika penderita tidak
bisa digunakan, dapat digunakan vena basilika dengan prosedur khusus. Prosedur
ini disebut transposisi vena basilika. Pada prosedur ini setelah Fistula
matang, maka dilakukan tindakan pemindahan vena basilika ke permukaan tubuh
karena vena basilika biasanya sebagian terletak dibawah fasia. Prosedur ini
lebih rumit dan sering dilakukan dua tahap
Komplikasi
Komplikasi pasca operasi yang sering adalah
·
Infeksi
·
Trombosis pada draining vein
·
Pseudoaneurisma
Pseudoaneurisma terinfeksi |
·
Steal
Syndrome
Cara Mengatasi Komplikasi
Untuk mengurangi terjadinya komplikasi dan meningkatkan
keberhasilan primer maka diperlukan langkah langkah sebagai berikut
1.
Melakukan Mapping sebelum operasi dengan
menggunakan alat ultra sono grafi. Dengan alat ini kita bisa menilai kondisi
pembuluh darah sebelum operasi, sehingga operator bisa memastikan tempat akan
dibuat fistula.
2.
Menjaga tangan yang dibuat sebelum operasi
dengan memasang peringatan ditempel
plester pada tangan yang akan dibuat cimino agar petugas dan paramedis tidak
menggunakan tangan yang drencanakan untuk tempat pemasangan infus maupun untuk
pengambilan contoh darah.
3.
Menjaga tangan yang sudah dibuat akses
hemodialisa cimino dengan menjaga tangan tersebut agar tidak dipasang manset
baik untuk mengukur tekanan darah maupun untuk pengambilan contoh darah
4.
Tidak menggunakan tangan yang sudah dibuat
ciminonya untuk menggendong, mengangkat beban berat, memasang jam tangan,
memakai pakaian ketat.
Perawatan sesudah
operasi
Pasien pada saat operasi tidak memerlukan anestesi umum
sehingga pasien bisa segera dipulangkan selesai operasi.
Pasca operasi pada saat masi dimeja operasi dokter bedah
biasanya memeriksa getaran pada draining vein. Getaran itu dikenal dengan
istilah thrill yang juga dapat diraba langsung oleh penderita.
Pada hari ke 5 pasca operasi penderita kontrol sekaligus
untuk penggantian verban.
Pada hari ke 14 dapat dilakukan pemeriksaan dengan
menggunakan USG. Pada saat ini diperiksa ukuran vena dan volume flow . Pada saat ini biasanya sudah dapat diprediksi apakah
fistula ini akan matang atau tidak.
Pemberian obat obatan pada penderita gagal ginjal biasanya
dilakukan pengaturan dosis. Penggunaan obat obatan antibiotika untuk mencegah
infeksi harus dengan perhatian khusus.
Penanganan Kondisi
Non Mature dan penurunan fungsi fistula
Penentuan kondisi non mature atau penurunan fungsi dilakukan
dengan pemeriksaan ultrasonografi. Dengan ultra sonografi dapat dikenal kondisi
kondisi sebagai berikut:
·
Trombus intra lumen
·
Stenosis baik pada sambungan maupun pada arteri
atau vena
·
Ukuran pembuluh darah
·
Jarak dari permukaan kulit
·
Volume flow pembuluh darah terutama pada draining vein
Pada kondisi dimana AV shunt tidak mau matang, maka dapat
dilakukan beberapa tindakan. Tindakan yang dilakukan dapat berupa tindakan
minimal invasif dan dapat juga operasi. Pada kondisi trombosis dapat dilakukan
trombektomi, pada kondisi stenosis dapat dialkukan Balloning.
Stenosis pada sambungan sebelum balloning |
3 comments:
Umur cimino brp lama hrus diganti?
cimino itu dipertahankan selama mungkin, makanya pemeilharaan cimino agar tahan lama penting, karena ini merupakan line of life. dari pengamatan kami ada simino yang bertahan sampai lebih 10 tahun
Kalau bengkak gimana dok ? Katanya itu berhasil yah ? Atau hemat kami yang awam ini salah ? Lalu kalau bengkak gimana mengatasinya ?
Post a Comment