Penyakit : Luka Diabetes, borok diabetes.
Pengertian
Luka diabetes adalah suatu kondisi yang
sering terjadi pada penderita diabetes. Kondisi ini disebabkan oleh suatu
proses yang multifaktor dan seringkali membutuhkan amputasi yang
mengakibatkan kecacatan pada pasien. Selain hal itu luka pada penderita
diabetes sering susah sembuh dan menjadi luka kronik, ini akibat beberapa hal
yang mengganggu penyembuhan luka.
Epidemiologi
Di Inggris data menunjukkan bahwa 5,3%
penderita DM tipe 2 dan 7,4% DM tipe 1 sedang atau pernah mengalami episode
luka pada kakinya.Total resiko penderita diabetes mengalami luka diabetes
selama hidupnya sekitar 15%. Di USA Ramsey dkk menemukan selama 3 tahun
penderita diabetes insiden luka adalah sekitar 5,8%.
Amputasi
Amputasi pada penderita diabetes secara umum
dianggap sebagai suatu kegagalan, cara pandang ini berangkat dari pendapat
bahwa amputasi adalah akibat penanganan yang tidak adekuat, atau prevalensi
yang tinggi atau datang terlambat. Tetapi dengan cara pandang berbeda angka amputasi
yang rendah bukan berarti pasien mendapat penanganan yang tepat, tetapi bisa
saja berarti pasien tidak mendapat penanganan yang tepat seperti keterbatasan
ruang perawatan, sehingga pasien tidak mendapat perawatan dan meninggal dirumah
dengan luka yang tidak sembuh dan mengalami infeksi serta sepsis.
Amputasi dibagi dua yaitu amputasi mayor dan
amputasi minor. Sebagian besar berpendapat amputasi mayor adalah amputasi
diatas ankle dan dibawah ankle adalah amputasi minor. Tetapi masih belum ada
keseragaman dalam hal ini.
Predisposisi dan faktor pencetus
Banyak faktor yang saling tumpang tindih
sebagai penyebab dan faktor resiko terjadinya luka pada tungkai penderita diabetes. Faktor tersebut saling memperkuat misalnya seorang penderita diabetes
dengan mata yang kabur mudah mengalami trauma tanpa disadarinya akibat
neuropati pada tungkai. Trauma timbul pada kaki yang kering kulitnya retak
retak sehingga memperberat trauma. Gangguan imunitas pada penderita diabetes
menyebabkan penderita mudah mengalami infeksi pada tempat trauma dan susah
sembuh. Diperberat oleh gangguan vaskularisasi sehingga proses penyembuhan
menjadi terhambat.
Neuropati
Kerusakan saraf pada penderita diabetes
terjadi akibat gangguan metabolik yang menyerang saraf dan diperberat oleh
gangguan pada vasa nervorum. Kerusakan saraf terjadi pada sistem sensoris,
sistem persarafan otot otot kecil di kaki dan persarafan halus yang mengotrol
perdarahan di kaki.
Gangguan sistem sensoris mengakibatkan
kehilangan sensasi pada tungkai yang terkena sehingga penderita tidak menyadari telah terjadi trauma. Neuropati motoris mengakibatkan gangguan pada pergerakan
otot kaki dan merubah distribusi tekanan pada kaki saat bergerak. Pada tempat
yang mengalami tekanan berulang akan timbul kalus. Pada kalus akan timbul
retakan kulit yang mudah terinfeksi dan menjadi lokus minoris untuk infeksi.
Kaki charcot pada penderita diabetes timbul
akibat dislokasi atau kolaps tulang atau sendi yang terjadi akibat trauma dan
kadang kadang bisa terjadi spontan. Ini timbul akibat penderita mengalami
osteopenia proses ini sembuh sendiri, tetapi kerusakan yang ditimbulkannya bisa
menetap.
kalus pada kaki penderita diabetes |
Iskemia
Gangguan pembuluh darah pada penderita
diabetes biasanya menyerang sistem pembuluh darah dibawah lutut dan tidak
mengenai pembuluh darah dipedis dan proksimal. Tetapi iskemia bisa juga
diakibatkan gangguan sistem mikrovaskular yang mengenai struktur pembuluh darah
yaitu penebalan membrana basalis dan rapuhnya dinding kapiler serta trombosis
dan gangguan fungsional yaitu neuropati vasomotor yang mengakibatkan menurunnya
sistem mikrosirkulasi dan abnormal fungsi endotel.
Shunting arteriovenules mengakibatkan gangguan
mikrosirkulasi dengan berkurangnya aliran darah ditempat yang membutuhkan.
Sehingga bisa terjadi iskemia jaringan pada kondisi arteri dorsalis pedis
dikaki teraba baik dan vena superfisial di pedis distensi.Hal ini juga
mengakibatkan kulit yang terkena menjadi kering, merah tipis, kuku berubah
bentuk, dan mudah terkena trauma misalnya pada pemasangan sepatu.
Kegagalan Penyembuhan Luka
Infeksi.
Infeksi berperan besar pada luka diabetes.
Perannya lebih terutama kepada memperberat bukan kepada penyebab .Maksudnya
seorang yang terkena trauma dengan kondisi kondisi yang mempermudah infeksi
akan timbul infeksi dan akan memperberat kondisi pasien. Infeksi pada pasien
bisa dipermukaan dan bisa sampai kedalam. Bisa mengenai jaringan lunak dan bisa
sampai ketulang. Dalam kondisi berat infeksi dapat menjalar sistemik dan
menimbulkan sepsis.
Kadang kadang susah mendeteksi infeksi dalam
kondisi luka kronik dan mengalami iskemik juga. Cara yang terbaik untuk
mengetahui infeksi pada keadaan itu dengan melihat adanya eksudat pada luka,
nyeri terlokalisir. Bahaya infeksi ini adalah memicu timbulnya trombosis yang
dapat mengakibatkan kematian pada kaki penderita
Untuk pasien dengan infeksi ini harus segera
diberikan antibiotika yang secara empiris dapat menangani infeksi sambil
menunggu hasil dari biakan dan sensitiviti test biakan. Biasanya pada biakan
ditemui lebih dari satu organisma seperti gram positif, gram negatif, spesies
aerob dan anaerob. Sampel biasanya diambil dengan mengambil eksudat, jaringan
bagian dalam. Pada sampel dilakukan kultur aerob dan anaerob.
Iskemia
Iskemia berperan besar dalam penyembuhan luka,
karena materi penyembuh luka dan sistem pertahanan tubuh termasuk obat obatan
dibawa kelokasi luka melalui pembuluh darah. Sehingga hal kedua sesudah
pemberian antibiotika yang harus dilakukan adalah pemeriksaan sistem
vaskularisasi. Vaskularisasi yang jelek mengakibatkan luka tidak menyembuh
bahkan bertambah berat.
Pada kondisi adanya iskemia , revaskularisasi
harus dipertimbangkan segera. Revaskularisasi bisa dengan cara operasi maupun
tindakan minimal invasif yaiyu angioplasti dengan balon maupun stenting.
Penatalaksanaan
Prinsip penatalaksanaan adalah :
·
Tangani infeksi sesegera mungkin
·
Revaskularisasi sesegera mungkin
·
Kurangi tekanan pada luka
seminimal mungkin.
·
Perbaiki kondisi luka dengan
melakukan perawatan luka.
Eradikasi Infeksi
Pengobatan diawali dengan pemberian obat obatan
yang diduga dapat membunuh kuman yang ada dalam luka. Biasanya kombinasi
aminopenisilin dan suatu penisilinase inhibitor
cukup memadai. Pilihan lain adalah quinolon dikombinasi dengan
metronidazol atau klindamisin. Pilihan lain adalah imipenem dan gentamisin.
Pada keadaan meticillin resisten S aureus dapat diberikan vancomycin,
teicoplanin, rifampicin atai linezolid.
Pada keadaan infeksi osteomielitis dapat
diberikan beta lactam dan quinolon.
Revaskularisasi
Untuk mengetahui kondisi pembuluh dapat dilakukan
pemeriksaan penyaring dengan pemeriksaan Ankle Brachial Index. Index dibawah
0.8 sdh merupakan suatu tanda terdapatnya kelainan vaskular.
Untuk mengetahui lebih detail kelainan
vaskular dapat dilakukan pemeriksaan ultrasonografi duplex. Dari Ultrasonografi
duplex dapat diketahui anatomi pembuluh darah, adanya kalsifikasi, dan flow
pada pemeriksaan spektral. Dengan USG dapat lebih detail diketahui kondisi
pembuluh darahnya. Tetapi USG harus dikerjakan oleh orang yang trampil.
Jika pada pemeriksaan USG ditemui kelainan
dapat dilakukan pemeriksaan Multi Slice CT Angiografi. Dengan MSCT Angiografi
dapat diketahui anatomi pembuluh darah yang mengalami kelainan, sekaligus dapat
direncanakan intervensi apa yang akan dilakukan pada penderita.
Saat ini intervensi pada penderita luka
diabetes sudah jauh berkembang dengan pengenalan konsep angiosome.
Revaskularisasi ditujukan spesifik pada pembuluh darah yang mendarahi area yang
mengalami iskemik.
Mengurang Tekanan
Tempat yang terkena harus dihindari penekanan
seminimal mungkin. Hal ini dapat dilakukan dengan bekerjasama dengan dokter
rehabilitasi medik
Manajemen Luka
Penaganan luka memegang peranan penting dalam
penyembuhan luka. Tujuan debridement adalah membuang seluruh jaringan yang mati
dan mengubah kondisi luka dari kronik menjadi akut.
Ada berbagai macam cara penanganan luka baik
dengan cara operasi, enzimatik, modern woud dressing, larva, dan yang terbaru
adalah dengan menggunakan growth factor.
Kesimpulan
Penanganan luka diabetes adalah suatu
penanganan yang komplek. Tidak bisa penanganan hanya dari sisi kontrol
metabolik saja karena penyakit ini bersifat sistemik.
Pada
kondisi sudah timbul luka maka penanganannya akan lebih rumit memerlukan
penanganan dari berbagai bidang ilmu seperti mikrobiologi klinik, dokter
spesialis bedah, dokter rehabilitasi medik. Doketr spesialis bedah vaskular
memegang peranan sentral dalam hal ini dalam penatalaksanaan luka dan
memperbaiki kondisi pembuluh darah penderitakematian kaki akibat diabetes |
amputasi akibat pembuluh darah kaki jelek |