Wednesday, September 3, 2014

Penyakit: Varises vena tungkai, bukan problem kosmetik



Varises Vena Tungkai

Hal hal yang perlu diketahui tentang varises vena tungkai

Banyak orang yang beranggapan bahwa varises vena bukan suatu masalah yang serius, termasuk praktisi kesehatan seperti dokter. Mereka beranggapan bahwa varises vena adalah suatu masalah kosmetik yang mengganggu penampilan sehingga banyak penderita yang tidak dirujuk ke spesialis (bedah) vaskular akibatnya penderita datang dalam keadaan yang lebih berat dan malahan sudah menimbulkan komplikasi komplikasi yang bahkan bukan hanya menimbulkan kesakitan tetapi bahkan dapat menyebabkan suatu kematian.

varises vena

komplikasi varises venatungkai
Apa itu varises vena tungkai 
         
Varises vena tungkai adalah suatu kondisi dimana terjadi pelebaran vena  yang berbelok belok ditungkai yang terjadi akibat kelemahan dinding vena dan kelemahan dan tidak berfungsinya katup vena.

Penjelasan

Vena adalah suatu sistem pembuluh darah yang membawa darah kembali kejantung. Terdiri atas tiga tipe yaitu vena dalam, vena superfisial dan vena perforantes yang menghubungkan vena luar dan vena dalam.  Berbeda dengan arteri yang mengalir karena pompa jantung, darah vena mengalir kembali ketubuh karena kombinasi pompa otot dan bantuan katup vena.
Katup vena didesain untuk membantu darah mengalir kejantung dan menahan aliran balik darah vena kembali kebawah akibat grafitasi. Aliran balik kebawah pada vena disebut reflux vena. Katup vena dalam ini tidak berfungsi baik bisa memang karena dari lahir sudah kurang berfungsi atau memang tidak ada sama sekali, bisa karena kelemahan dinding vena yang mengakibatkan vena melebar sehingga katup vena tidak menutup sempurna. Bisa juga akibat pernah timbulnya bekuan darah yang menempel dikatup mengakibatkan kerusakan katup sehingga katup tidak bisa menutup sempurna. Kerusakan katup bisa juga diakibatkan trauma.
Katup vena yang rusak baik primer maupun sekunder tadi akan mengakibatkan hambatan aliran darah kembali kejantung. Timbul stasis aliran vena yang mengakibatkan dinding vena melebar, selanjutnya dinding yang melebar akan makin memperberat gangguan katup vena.Gangguan katup vena akan makin memperberat stasis sehingga dapat dipahami bahwa varises vena adalah suatu kondisi patologis akibat cacat pada katup yang berlangsung progresif jika tidak ditangani dengan benar.
Varises vena bisa terjadi divena luar dikenal sebagai varises vena primer, sedangkan varises vena dalam disebut varises vena sekunder.Edema didaerah pergelangan kaki menandakan sudah terjadi kerusakan pada vena dalam.

Penyebab dan faktor faktor resiko

Penyebab dari varises vena tungkai ini multifaktorial. Faktor genetik, polahidup dan faktor hormonal memegang peranan penting.
Faktor genetik diduga diturunkan karena insiden penyakit ini lebih tinggi jika ditemui anggota keluarga juga menderita kondisi yang sama. Diduga hal ini dipengaruhi oleh bentuk katup vena yang diturunkan oleh keluarga.
Pola hidup berperanan sangat besar. Penyakit ini muncul pada orang yang banyak berdiri dan banyak duduk dan kurang bergerak. Termasuk juga pada penderita gemuk yang jarang bergerak. Hal ini diakibatkan pada kondisi kaki tergantung lama tanpa gerakan mengakibatkan darah ditungkai tidak mengalir akibat tak adanya kontraksi otot. Darah yang stasis akan mengakibatkan trombosis yang akan merusak katup vena. Bisa juga melalui proses stasis yang akan mengakibatkan pelebaran dinding vena pada orang yang memang sudah ada kelemahan dinding vena. Pelebaran vena akan menyebabkan katup tidak bisa menutup sempurna.
Kehamilan menyebabkan varises melalui mekanisme stasis dan hormonal. Pada ibu hamil seiring dengan pertambahan usia kehamilan akan mengakibatkan penekanan pada vena panggul. Hal ini menyebabkan terjadinya hambatan aliran balik darah vena kejantung. Terjadi stasis darah ditungkai yang akan menyebabkan terjadinya pelebaran dinding vena dan bisa mengakibatkan kerusakan katup. Hal ini diperberat oleh karena pengaruh hormonal pada ibu hamil menyebabkan dinding venanya mudah melebar. Stasis vena juga menyebakkan mudah terjadi trombosis, sehingga sering pada ibu hamil ditemukan tromboflebitis pada vena tungkai.

Keluhan dan gejala

Kejadian ini lebih sering pada wanita dibandingkan laki laki, diduga karena peranan hormonal dan kehamilan berulang pada perempuan. Diduga terdapat sekitar 15% populasi menderita varises vena.

Keluhan penderita 

Penderita biasanya mengeluh pegal dan berat pada tungkai, gatal gatal dan perasaan terbakar pada pergelangan kaki terutama timbul saat berdiri.
Selain itu penderita biasanya mengeluhkan adanya benjolan seperti cacing pada sisi dalam tungkai  dan bisa terlihat dari luar.
Pada kondisi berat akan timbul keluhan akibat timbulnya perubahan bentuk kulit pada pergelangan kaki. Pada kondisi ringan warna pergelangan kaki berubah menjadi lebih gelap ( hiper pigmentasi), timbul dermatitis, dan dalam kondisi berat dapat timbul luka pada pergelangan kaki.Kondisi ini dikenal sebagai post thrombosis syndrome
Luka pada pergelangan kaki dikenal sebagai luka vena. Berbeda dengan luka luka lain, kondisi ini susah sembuh jika tidak ditangani dengan benar. Luka ini sering salah didiagnosis oleh dokter yang tak terbiasa menangani kasus kasus ini sehingga penderita sering terlantar dan baru mendapat pengobatan yang benar setelah lama menderita sakit. Problem lain jika sudah timbul gangguan pada kulit pergelangan kaki, kondisi ini tidak bisa sembuh sempurna seperti sediakala. Kondisi ini mengakibatkan perubahan menetap pada kulit yang mengganggu penderita.
Keluhan lain sering timbul adalah bengkak berulang pada kaki terutama timbul jika tungkai tergantung lama. Kondisi ini berbahaya karena stasis lama bisa mengakibatkan timbulnya bekuan darah ditungkai yang dapat lepas ke paru dan mengakibatkan kematian mendadak.
Keluhan keluhan burst vein, dimana vena vena kecil dikaki melebar sering berhubungan dengan
kehamilan dan bisa juga akibat aliran balik dari varises vena, tidak memerlukan pengobatan serius.

Bagaimana mendiagnosa

Pasien didiagnosa melalui keluhan dan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan penunjang yang sangat membantu adalah pemeriksaan ultrasonografi. Dengan pemeriksaan ultrasonografi dapat diketahui adanya aliran balik vena, dapat dilihat ukuran vena, dapat dilihat adanya bekuan bekuan darah atau trombus. Juga dapat dilihat kondisi vena dalam.
Pemeriksaan ini menentukan rencana pengobatan selanjutnya. Strategi pengobatan ditentukan dengan mengetahui secara jelas kondisi penyakit pasien dan penyebab varisesnya. Jika ditemukan kerusakan vena dalam dari pemeriksaan fisik dan diperkuat dengan ultrasonografi maka tidak boleh dilakukan operasi pada pasien, karena operasi malahan akan memperberat kondisi pasien. Untuk kondisi ini ada pilihan pilihan pengobatan yang berbeda.
Ultrasonografi juga menentukan strategi pengobatan dalam kondisi sudah timbul luka pada pergelangan kaki, dimana pengobatan ditujukan untuk pengikatan vena penghubung yang menjadi penyebab luka penderita.

Pengobatan

Tak ada pengobatan yang menyembuhkan varises vena sepenuhnya. Pengobatan ditujukan untuk mengurangi keluhan dan membuang vena yang sudah rusak, karena jika tidak ditangani secara benar maka kerusakan vena akan berlanjut terus.
Banyak pilihan pengobatan yang disesuaikan dengan kondisi penyakit penderita. Setiap penderita memerlukan pengobatan yang berbeda beda. Sering pada satu penderita memerlukan lebih dari satu modalitas pengobatan. Pengobatan bervariasi mulai dari pengobatan konservatif sampai pengobatan minimal invasif dan operasi pembedahan terbuka.
Pengobatan konservatif adalah dengan mengenakan stocking kompressi, berbeda dengan stocking kosmetik, stocking kompressi didesain dengan menggunakan pressure yang terukur dari bawah sampai keatas disesuaikan dengan kondisi pasien. Stocking ini membantu menekan vena sehingga ukuran vena kembali mengecil, selain itu juga membantu memperkuat kerja otot kaki sehingga membantu mendorong darah kembali kejantung. Pengobatan konservatif lain adalah dengan perubahan perilaku dengan menghindarkan kaki tergantung lama seperti menghindari duduk lama, menghindari berdiri lama. Olah raga seperti berjalan, berenang sangat membantu penderita. Semua diatas ditujukan agar tidak terjadi stasis aliran darah vena ditungkai dan sangat membantu, tetapi tidak dapat menyembuhkan penyakit.
stocking kompressi

Pembedahan ditujukan jika sudah terjadi penonjolan vena ditungkai dan sering bersamaan dengan terjadinya bekuan darah pada vena luar yang dikenal sebagai tromboflebitis dan bahkan kadang kadang terjadi perdarahan. Pembedahan bertujuan membuang vena yang sudah rusak dan menghentikan refluks aliran vena yang akan memperberat kondisi penderita. Pembedahan yang dilakukan oleh dokter spesialis bedah vaskular dengan menggunakan peralatan khusus sehingga luka operasi biasanya tetap tersamar.
Terapi injeksi skleroterapi ditujukan untuk pelebaran vena yang masih kecil, ini bertujuan untuk membuat vena kolaps.
Pengobatan yang akhir akhir ini sedang berkembang di Indonesia dan memberikan hasil bagus adalah dengan menggunakan metode laser. Ada dua macam laser yaitu endovenous laser dan skin laser. Pada tindakan endovenous laser, luka operasi sangat kecil, melalui luka kecil dimasukkan kateter dengan serat fiber optik halus . Fiber kemudian ditarik perlahan dan dinding vena dan darah yang terkena energi laser akan mengakibatkan lumen vena menutup sehingga refluks akan terhenti dan varises akan menutup. Angka kesembuhan dengan prosedur ini tinggi dan secara kosmetik hasilnya bagus.
Pengobatan yang juga sangat bagus adalah dengan menggunakan radiofrequency ablasi. Metodenya hampir sama , dengan menggunakan energi panas, maka varises vena akan kolaps dan darah akan dialirkan kembali melalui lumen yang sehat.
Skin laser di RSCM
endovenous laser di salah satu klinik jakarta



Komplikasi

Tanpa pengobatan maka varises akan berlanjut menyebabkan nyeri, bengkak pada tungkai, perubahan warna kulit, penebalan kulit dan jaringan bawah kulit, dan dermatitis. Pada keadaan lebih berat dapat terjadi luka pada pergelangan kaki, dapat timbul tromboflebitis.
Jika terjadi trombosis vena dalam dapat timbul kematian akibat bekuan darah yang lepas arteri pulmonalis di paru.


No comments: