Sunday, August 31, 2014

Penyakit : Luka Diabetes, Borok Diabetes.



Penyakit : Luka Diabetes, borok diabetes.

Pengertian
 
Luka diabetes adalah suatu kondisi yang sering terjadi pada penderita diabetes. Kondisi ini disebabkan oleh suatu proses yang multifaktor dan seringkali membutuhkan amputasi yang mengakibatkan kecacatan pada pasien. Selain hal itu luka pada penderita diabetes sering susah sembuh dan menjadi luka kronik, ini akibat beberapa hal yang mengganggu penyembuhan luka.
Epidemiologi
Di Inggris data menunjukkan bahwa 5,3% penderita DM tipe 2 dan 7,4% DM tipe 1 sedang atau pernah mengalami episode luka pada kakinya.Total resiko penderita diabetes mengalami luka diabetes selama hidupnya sekitar 15%. Di USA Ramsey dkk menemukan selama 3 tahun penderita diabetes insiden luka adalah sekitar 5,8%.
Amputasi
Amputasi pada penderita diabetes secara umum dianggap sebagai suatu kegagalan, cara pandang ini berangkat dari pendapat bahwa amputasi adalah akibat penanganan yang tidak adekuat, atau prevalensi yang tinggi atau datang terlambat. Tetapi dengan cara pandang berbeda angka amputasi yang rendah bukan berarti pasien mendapat penanganan yang tepat, tetapi bisa saja berarti pasien tidak mendapat penanganan yang tepat seperti keterbatasan ruang perawatan, sehingga pasien tidak mendapat perawatan dan meninggal dirumah dengan luka yang tidak sembuh dan mengalami infeksi serta sepsis.
Amputasi dibagi dua yaitu amputasi mayor dan amputasi minor. Sebagian besar berpendapat amputasi mayor adalah amputasi diatas ankle dan dibawah ankle adalah amputasi minor. Tetapi masih belum ada keseragaman dalam hal ini.
Predisposisi dan faktor pencetus
Banyak faktor yang saling tumpang tindih sebagai penyebab dan faktor resiko terjadinya luka pada tungkai penderita diabetes. Faktor tersebut saling memperkuat misalnya seorang penderita diabetes dengan mata yang kabur mudah mengalami trauma tanpa disadarinya akibat neuropati pada tungkai. Trauma timbul pada kaki yang kering kulitnya retak retak sehingga memperberat trauma. Gangguan imunitas pada penderita diabetes menyebabkan penderita mudah mengalami infeksi pada tempat trauma dan susah sembuh. Diperberat oleh gangguan vaskularisasi sehingga proses penyembuhan menjadi terhambat.
Neuropati
Kerusakan saraf pada penderita diabetes terjadi akibat gangguan metabolik yang menyerang saraf dan diperberat oleh gangguan pada vasa nervorum. Kerusakan saraf terjadi pada sistem sensoris, sistem persarafan otot otot kecil di kaki dan persarafan halus yang mengotrol perdarahan di kaki.
Gangguan sistem sensoris mengakibatkan kehilangan sensasi pada tungkai yang terkena sehingga penderita tidak menyadari telah terjadi trauma. Neuropati motoris mengakibatkan gangguan pada pergerakan otot kaki dan merubah distribusi tekanan pada kaki saat bergerak. Pada tempat yang mengalami tekanan berulang akan timbul kalus. Pada kalus akan timbul retakan kulit yang mudah terinfeksi dan menjadi lokus minoris untuk infeksi.
Kaki charcot pada penderita diabetes timbul akibat dislokasi atau kolaps tulang atau sendi yang terjadi akibat trauma dan kadang kadang bisa terjadi spontan. Ini timbul akibat penderita mengalami osteopenia proses ini sembuh sendiri, tetapi kerusakan yang ditimbulkannya bisa menetap.
kalus pada kaki  penderita diabetes
 
Kalus dengan infeksi

Iskemia
Gangguan pembuluh darah pada penderita diabetes biasanya menyerang sistem pembuluh darah dibawah lutut dan tidak mengenai pembuluh darah dipedis dan proksimal. Tetapi iskemia bisa juga diakibatkan gangguan sistem mikrovaskular yang mengenai struktur pembuluh darah yaitu penebalan membrana basalis dan rapuhnya dinding kapiler serta trombosis dan gangguan fungsional yaitu neuropati vasomotor yang mengakibatkan menurunnya sistem mikrosirkulasi dan abnormal fungsi endotel.
Shunting arteriovenules mengakibatkan gangguan mikrosirkulasi dengan berkurangnya aliran darah ditempat yang membutuhkan. Sehingga bisa terjadi iskemia jaringan pada kondisi arteri dorsalis pedis dikaki teraba baik dan vena superfisial di pedis distensi.Hal ini juga mengakibatkan kulit yang terkena menjadi kering, merah tipis, kuku berubah bentuk, dan mudah terkena trauma misalnya pada pemasangan sepatu.
Kegagalan Penyembuhan Luka

Infeksi.
Infeksi berperan besar pada luka diabetes. Perannya lebih terutama kepada memperberat bukan kepada penyebab .Maksudnya seorang yang terkena trauma dengan kondisi kondisi yang mempermudah infeksi akan timbul infeksi dan akan memperberat kondisi pasien. Infeksi pada pasien bisa dipermukaan dan bisa sampai kedalam. Bisa mengenai jaringan lunak dan bisa sampai ketulang. Dalam kondisi berat infeksi dapat menjalar sistemik dan menimbulkan sepsis.
Kadang kadang susah mendeteksi infeksi dalam kondisi luka kronik dan mengalami iskemik juga. Cara yang terbaik untuk mengetahui infeksi pada keadaan itu dengan melihat adanya eksudat pada luka, nyeri terlokalisir. Bahaya infeksi ini adalah memicu timbulnya trombosis yang dapat mengakibatkan kematian pada kaki penderita
Untuk pasien dengan infeksi ini harus segera diberikan antibiotika yang secara empiris dapat menangani infeksi sambil menunggu hasil dari biakan dan sensitiviti test biakan. Biasanya pada biakan ditemui lebih dari satu organisma seperti gram positif, gram negatif, spesies aerob dan anaerob. Sampel biasanya diambil dengan mengambil eksudat, jaringan bagian dalam. Pada sampel dilakukan kultur aerob dan anaerob.
Iskemia
Iskemia berperan besar dalam penyembuhan luka, karena materi penyembuh luka dan sistem pertahanan tubuh termasuk obat obatan dibawa kelokasi luka melalui pembuluh darah. Sehingga hal kedua sesudah pemberian antibiotika yang harus dilakukan adalah pemeriksaan sistem vaskularisasi. Vaskularisasi yang jelek mengakibatkan luka tidak menyembuh bahkan bertambah berat.
Pada kondisi adanya iskemia , revaskularisasi harus dipertimbangkan segera. Revaskularisasi bisa dengan cara operasi maupun tindakan minimal invasif yaiyu angioplasti dengan balon maupun stenting.
Penatalaksanaan

Prinsip penatalaksanaan adalah :
·         Tangani infeksi sesegera mungkin
·         Revaskularisasi sesegera mungkin
·         Kurangi tekanan pada luka seminimal mungkin.
·         Perbaiki kondisi luka dengan melakukan perawatan luka.
Eradikasi Infeksi
Pengobatan diawali dengan pemberian obat obatan yang diduga dapat membunuh kuman yang ada dalam luka. Biasanya kombinasi aminopenisilin dan suatu penisilinase inhibitor  cukup memadai. Pilihan lain adalah quinolon dikombinasi dengan metronidazol atau klindamisin. Pilihan lain adalah imipenem dan gentamisin. Pada keadaan meticillin resisten S aureus dapat diberikan vancomycin, teicoplanin, rifampicin atai linezolid.
Pada keadaan infeksi osteomielitis dapat diberikan beta lactam dan quinolon.
Revaskularisasi
Untuk mengetahui kondisi pembuluh dapat dilakukan pemeriksaan penyaring dengan pemeriksaan Ankle Brachial Index. Index dibawah 0.8 sdh merupakan suatu tanda terdapatnya kelainan vaskular.
Untuk mengetahui lebih detail kelainan vaskular dapat dilakukan pemeriksaan ultrasonografi duplex. Dari Ultrasonografi duplex dapat diketahui anatomi pembuluh darah, adanya kalsifikasi, dan flow pada pemeriksaan spektral. Dengan USG dapat lebih detail diketahui kondisi pembuluh darahnya. Tetapi USG harus dikerjakan oleh orang yang trampil.
Jika pada pemeriksaan USG ditemui kelainan dapat dilakukan pemeriksaan Multi Slice CT Angiografi. Dengan MSCT Angiografi dapat diketahui anatomi pembuluh darah yang mengalami kelainan, sekaligus dapat direncanakan intervensi apa yang akan dilakukan pada penderita.
Saat ini intervensi pada penderita luka diabetes sudah jauh berkembang dengan pengenalan konsep angiosome. Revaskularisasi ditujukan spesifik pada pembuluh darah yang mendarahi area yang mengalami iskemik.
Mengurang Tekanan
Tempat yang terkena harus dihindari penekanan seminimal mungkin. Hal ini dapat dilakukan dengan bekerjasama dengan dokter rehabilitasi medik
Manajemen Luka
Penaganan luka memegang peranan penting dalam penyembuhan luka. Tujuan debridement adalah membuang seluruh jaringan yang mati dan mengubah kondisi luka dari kronik menjadi akut.
Ada berbagai macam cara penanganan luka baik dengan cara operasi, enzimatik, modern woud dressing, larva, dan yang terbaru adalah dengan menggunakan growth factor.
Kesimpulan

Penanganan luka diabetes adalah suatu penanganan yang komplek. Tidak bisa penanganan hanya dari sisi kontrol metabolik saja karena penyakit ini bersifat sistemik.
Pada kondisi sudah timbul luka maka penanganannya akan lebih rumit memerlukan penanganan dari berbagai bidang ilmu seperti mikrobiologi klinik, dokter spesialis bedah, dokter rehabilitasi medik. Doketr spesialis bedah vaskular memegang peranan sentral dalam hal ini dalam penatalaksanaan luka dan memperbaiki kondisi pembuluh darah penderita

kematian kaki akibat diabetes
 



amputasi akibat pembuluh darah kaki jelek

No comments: