Friday, November 7, 2014

Tukak Vena ( Venous Leg Ulcer)



Tukak vena ( Venous Ulceration)
Pendahuluan
Ulserasi kronik tungkai bawah paling sering disebabkan oleh kelainan vena. Kelainan ini memerlukan biaya yang besar dan sering berulang sehingga mengganggu kualitas hidup penderita. Di Eropa kelainan ini menghabiskan biaya ratusan juta USD sampai 2,5 Milyar USD di Amerika serikat. Prevalensi kelainan ini diperkirakan sebanyak 1% pada populasi, tetapi meningkat sampai 3,5% pada orang tua.
Venous leg ulcer

Venous leg ulcer

Venous leg ulcer

Post trombosis syndrome

Patofisiologi
Tukak ini diakibatkan oleh suatu proses yang dikenal sebagai hipertensi vena. Hipertensi vena terjadi akibat stasis vena. Stasis vena timbul akibat kelainan katup vena dan kelemahan pompa otot tungkai bawah. Kombinasi dari gangguan katup dan kelemahan otot mengakibatkan terjadinya hipertensi yang mengakibatkan terjadinya gangguan mikrosirkulasi dan inflamasi ditungkai. Pada awalnya proses ini mungkin tidak menimbulkan gejala dan keluhan. Jikapun ada keluhan dan gejala mungkin hanya ringan seperti pegal pegal dan sering diabaikan oleh penderita. Jika proses berlanjut akan terjadi pelebaran vena yang kita kenal sebagai varises vena tungkai. Proses lanjut dari penyakit akan mengakibatkan kulit mengalami inflamasi ( Venous eczema), hiperpigmentasi akibat penumpukan hemosiderin dikulit, penebalan kulit ( lipodermatosclerosis) dan akhirnya mengakibatkan keretakan kulit yang mengakibatkan terjadinya tukak.
Penyebab dari ulserasi di tungkai ini tidak diketahui pasti, tetapi diduga akibat tekanan yang tinggi di vena mengakibatkan terjadinya pendorongan sel darah putih dan merah keluar dari perivaskular dan mengakibatkan kerusakan dan peradangan jaringan perivaskular.
Pemeriksaan
Anamnesa
Dari anamnesa kita bertujuan untuk mencari riwayat penderita mengalami gangguan vena. Riwayat yang penting adalah keluhan pegal pada kaki terutama saat berdiri lama, riwayat bengkak pada tungkai terutama saat berdiri lama atau duduk, riwayat menderita varises pada satu atau kedua tungkai. Riwayat trauma pada anggota gerak, riwayat immobilisasi. Riwayat keluarga menderita varises.
Pada wanita hamil penting untuk menanyakan kehamilan berulang.
Dari pemeriksaan laboratorium dilakukan pemeriksaan semua faktor yang mengarah ke trombofilia seperti protein C, protein S, dan anti trombin III defisiensi.
Pemeriksaan Fisik
Sebagian luka vena berada dipergelangan kaki sekitar maleolus medialis. Luka bisa bulat atau berbentuk tidak jelas. Dasar luka sebagian besar jaringan granulasi dengan ditutupi selapis tipis jaringan fibrin.
Luka biasanya dikelilingi kulit yang sudah tidak normal. Akibat hipertensi vena akan terjadi ekstra pasase sel darah merah dan sel darah putih ke jaringan perivaskular. Sel darah merah akan melepaskan hemosiderin yang akan mengakibatkan perubahan warna kulit menjadi lebih gelap atau hiperpigmentasi. Sel darah putih yang terlepas akan mengakibatkan terjadinya proses inflamasi di kulit sehingga kulit akan berubah menjadi lebih tebal, indurasi, kulit juga menjadi lebih atrofi dan kehilangan kelenjar keringat . Kondisi ini dikenal sebagai lipodermatosklerosis, jika kondisi ini berlanjut lebih berat akan terjadi kondisi yang disebut atrophie blance  yaitu suatu kondisi area kulit fibrosis pucat dengan vaskularisasi terbatas.  Dalam kondisi yang berat dapat muncul suatu keadaan yang ditandai dengan penebalan kulit seperti kayu yang melingkar yang dinamai “ inverted champagne bottle”.
Berbeda dengan tukak lain, pada penderita tukak vena jarang terdapat jaringan nekrosis sekitar luka, yang biasanya ada adalah keropeng tebal yang menutupi luka.
Klasifikasi Tukak
Untuk klasifikasi kelainan vena dipakai CEAP  klasifikasi klinis

Tabel  CEAP Klasifikasi Klinis        
Co
Tidak ada tanda tanda kelainan vena
C1
Teleangiektasis atau vena retikularis
C2
Varises vena tungkai
C3
Terdapat edema tungkai
C4a
Eksim atau pigmentasi kulit
C4b
Lipodermatosklerosis atau atrophie blanche
C5
Terdapat tanda luka yang sudah sembuh
C6
Luka vena aktif

Penatalaksanaan
stocking compression

Yang paling penting adalah membantu penderita memahami tentang penyakitnya. Pemahaman tentang waktu penyembuhan yang lama, kekambuhan yang sering dan tindakan yang harus dilakukan penderita seperti mencegah kaki tergantung lama seperti pada saat duduk atau berdiri, elevasi tungkai dan latihan yang harus dilakukan penderita
Pengobatan utama pada tukak vena adalah kompressi eksterna pada tungkai yang terkena. Panjang stoking kompressi disesuaikan dengan lokasi kebocoran vena. Jika kebocoran terjadi pada safenofemoral maka dipakai stocking setinggi paha. Jika kebocoran katup vena terjadi pada hubungan safenopoplitea maka dipakai stocking setinggi lutut. Stocking yang terbaik adalah stocking dua lapisan dengan tekanan pada lapisan dalam adalah sebesar 10-15 mmHg dibuka hanya pada saat mandi dan lapisan luar dengan tekanan sebesar 30-40 mmHg dipakai sepanjang hari dan dibuka hanya saat tidur.
Pengobatan dengan kompresi eksterna yang lain adalah dengan menggunakan verband elastic 4 lapisan. Tetapi pengobatan kompressi yang terbaik adalah dengan menggunakan stocking.
Penatalaksanaan berikutnya adalah penanganan nyeri karena berhubungan dengan kualitas hidup penderita.
Untuk lukanya sendiri diperlukan penatalaksanaan seperti debridemen, menjaga kelembaban kulit supaya proses reepitelisasi optimal.
Daftar Pustaka
1.       Kunimoto B, et al. Best practices for the prevention and treatment of venous leg ulcers. Ostomy/Wound Management. 2001;4(2):34-50.
2.       Nicolaides AN, et al.Investigation of chronic venous insufficiency: A consensus statement. Circulation.2000;102(20): E126-163.
3.       Sibbald RG, Orsted HL, Schultz GS, Coults P, Keast D. Preparing the wound bed. Ostomy/Wound Management.2003;49(11):24-51.
4.       Baker DM, et al. How succesful is varicose vein surgery. A patient outcome study following varicose vein surgery using the SF 36 Health assessment Questionaire.Eur J Endovascular Surg. 1995; 9(3):299-304.


Keyword: Ulcer, Vein Ulcer, Tukak Vena, Luka Vena.

No comments: